Senin, 16 November 2020

AUDIT TEKNOLOGI dan KECERDASAN BUATAN (AI)

 



Sejumlah perusahaan otomotip di dunia sudah mulai melakukan uji coba mobil tanpa awak (mobil otonom) di jalan-jalan umum dan mereka terus berupaya mengembangkan teknologi mobil otonom tersebut.Mobil canggih ini nantinya tidak lagi memerlukan seorang awak (driver), karena fungsi seorang driver atau sopir sudah bisa digantikan oleh sistem kecerdasan buatan atau apa yang disebut dengan artificial intelligent (AI). Penumpangnya cukup hanya duduk dalam mobil sanmbil melakukan kegiatan lainnya, dan mobil akan berjalan sendiri membawanya ke tempat yang dituju. Selama melakukan pengujian sekitar 18 bulan, telah terjadi sekitar 37 kecelakaan, namun tidak menghalangi bagi perusahaan teknologi  untuk terus melakukan uji coba.Selain merenggut satu korban tewas, satu pejalan kaki di Arizona, Amerika Serikat. National Transportation Safety Board (NSTB) mengungkapkan, selama pengujian mobil otonom di negara itu, telah mengalami kecelakaan sedikitnya 37 kali. NSTB akan menggunakan data kecelakaan ini sebagai rekomendasi bagaimana industri otomotif mengembangkan isu perangkat lunak mobil otonom. Selain pada industri, regulator atau pemerintah juga dapat mengadopsi hasil pengujian ini sebagai takaran keamanannya kepada masyarakat

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan sudah menjadi sesuatu yang menjadi perhatian karena berpengaruh pada pekerjaan manusia dan Artificial Intelligence merupakan  simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya.

Istilah ini juga dapat diterapkan pada mesin apa pun yang menunjukkan sifat-sifat yang terkait dengan pikiran manusia, di mana prosesnya termasuk dengan pembelajaran (perolehan informasi dan aturan untuk menggunakan informasi), penalaran (menggunakan aturan untuk mencapai perkiraan kesimpulan yang pasti) dan koreksi diri.

Kenapa kecelakaan bisa terjadi pada uji coba kecerdasan buatan?

Audit Teknologi adalah kegiatan evaluasi secara sistematis dan objektif yang dilakukan oleh Auditor Teknologi terhadap aset teknologi (Technoware, Humanware, Infoware, Orgaware) untuk mencapai tujuan yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kinerja terhadap obyek yang diaudit. Audit Teknologi merupakan bagian mata rantai dari prinsip “Rencana -Pelaksanaan – Evaluasi – Perbaikan” (PDCA), dimana kegiatan Audit Teknologi merupakan mata rantai evaluasi.

Peran audit teknologi dalam kecerdasan buatan menjadi penting sebelum suatu alat/produk kecerdasan buatan di implementasikan agar kasus kecelakaan mobil otonomo seperti diatas tidak terjadi. Kegiatan audit teknologi pada umumnya memiliki tujuan seperti: Performance Improvement
atau Peningkatan daya saing yang mencakup pengukuran kinerja teknologi (menemukan solusi permasalahan), peningkatan produktifitas (peningkatan revenue), peningkatan efektifitas dan efisiensi proses produksi, peningkatan efisiensi biaya  dan perbaikan berkelanjutan.;
Compliance
yang digunakan untuk menilai kesesuaian standard/prosedur dan kesesuaian terhadap rencana/kebutuhan.; Prevention dalam rangka melakukan identifikasi resiko penggunaan teknologi dan pencegahan kerugian akibat penggunaan teknologi.; Positioning untuk mengidentifikasi status teknologi yang dimiliki, identifikasi daya saing/kemampuan teknologi.; Planning sebagai fungsi strategis dalam kaitan dengan perencanaan pengambangan sistem/teknologi.; Investigasi yang dilakukan untuk mengungkap sesuatu sebab atau fakta terkait dengan suatu kejadian atau peristiwa yang berimplikasi pada kondisi yang membahayakan keselamatan dan keamanan.

Dalam penerapan aplikasi kecerdasar buatan (AI) peran data sangat penting dan harus benar/akurat, kedua  Analisa yang memproses data harus benar sehingga data yang masuk dan sudah benar tidak di proses salah , ketiga alat yang mengimplementasikan hasil pengolahan data dan proses juga harus benar dan keempat manusia yang mengendalikan dan memonitor kecerdasan buatan juga harus benar serta mempunyai kode etik yang baik.

Melihat hal diatas maka peran audit teknologi menjadi penting dalam pelaksanaan kecerdasan buatan dan dapat menjadi alat untuk melakukan VERIFIKASI atas kecerdasan buatan yang akan diimplementasikan,

Dalam melaksanakan audit teknologi, seorang Auditor Teknologi dituntut untuk memiliki kepribadian yang dilandasi oleh sikap jujur, berani, bijaksana dan bertanggung-jawab serta bisa  membangun kepercayaan sebagai dasar pengambilan keputusan yang handal, bekerja secara terpercaya dan bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Auditor Teknologi juga harus menjaga objektivitas dalam pengumpulan dan analisis data serta penyusunan laporan dengan menggunakan data dan informasi yang valid, membuat penilaian yang seimbang atas semua situasi yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau orang lain dalam membuat kesimpulan atau memberikan pendapat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar