Rabu, 28 Desember 2016

ATLAS TEKNOLOGI

TEKNOLOGI


ATLAS Teknologi atau PEMETAAN Teknologi, merupakan awal konsep AUDIT TEKNOLOGI yang berkembang saat ini. Kegiatan Atlas Teknologi atau Pemetaan Teknologi dimulai pada tahun 1991 dengan bantuan pendanaan dari ESCAP-UNESCO yang berkedudukan di Bangalore-India dan Bangkok, bekerjasama dengan PAPIPTEK-LIPI dan BPPT mengembangkan suatu konsep pemetaan teknologi bagi industri dengan pendekatan THIO (Technoware-Humanware-Infoware-Orgaware). Konsep ini dikembangkan oleh Prof Nawaz Sharif dan Prof Ramanathan, dibantu oleh tim LIPI dan BPPT, dimana penulis terlibat didalamnya.
Konsep ini kemudian di seminarkan pada tahun 1993 dalam seminar internasional tentang Atlas Technology bertempat di Jakarta. Beberapa buku hasil studi tentang pola pemetaan dengan THIO telah diterbitkan terutama untuk kasus sepuluh Industri Strategis (PT PAL Indonesia, PT IPTN, PT Krakatau Steel, PT DAHANA, PT PINDAD, PT LEN Industri, PT Boma Bisma Indra, PT Barata Indonesia dan PT INKA), kasus industri Gula (PTPN), kasus industri Baja, kasus industri Sawit dsb.
Buku-buku ini hingga saat ini masih ada di Perpustakaan LIPI (PDII), dimana penulis terlibat dalam melakukan kajian dan penulisan buku ini maupun seminar internasional pada tahun 1993
Dengan perkembangan teknologi yang berkembang, konsep THIO juga mengalami perkembangan sebagaimana gambar dibawah ini



informasi lebih lanjut bisa menghubungi penulis di yantosgh@hotmail.com

Selasa, 27 Desember 2016

AUDIT TEKNOLOGI

Mengingatkan kembali pada akhir tahun 2016 ini, peran audit teknologi dalam menumbuhkan dan melindungi karya inovasi bangsa Indonesia dan juga melindungi masyarakat dari bahaya teknologi yang masuk ke Indonesia. Sayangnya hingga saat ini belum ada lembaga resmi pemerintah yang berani melakukan AUDIT TEKNOLOGI secara BAIK dan BENAR untuk melindungi INOVASI karya anak negri dan bahaya impor teknologi
Semoga dalam waktu dekat pemerintah bisa mengeluarkan aturan atau regulasi akan hal ini, telah banyak INOVASI karya anak bangsa yang akhirnya KALAH dengan teknologi import dan bisa mematikan kreatifitas anak negri
SEMOGA