Rabu, 02 Agustus 2017

Audit Teknologi Industri Pertahanan

Pengembangan industri pertahanan atau industri strategis merupakan bagian dari pengembangan daya saing suatu negara agar bisa tetap tumbuh berkembang dan berdaya saing tanpa gangguan keamanan yang berarti. Pada tahun 1989 pemerintah Indonesia pernah memiliki sepuluh industri strategis yang bernaung dalam Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) dan cukup disegani dikawasan ASEAN, sayangnya dengan adanya reformasi maka keberadaan BPIS harus dihentikan pada tahun 1998 dan 2002.
Salah satu yang tersisa dalam program pengembangan industri strategis atau industri pertahanan yang dibuat pada era BPIS adalah adanya unggulan TEKNOLGI Dirgantara dengan ujung tombak PT IPTN cq PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan unggulan TEKNOLOGI MARITIM dengan ujung tombang PT PAL Indonesia (Persero) dan target yang dipasang pada tahun 2035 Indonesia menguasasi unggulan kedua teknologi tersebut.
Untuk dapat memetakan/me-audit teknologi yang akan dikuasai dan memposisikannya pada saat ini dan kedepan maka digunakan MODEL Penilaian Teknologi (Valuation Technology Model) sebagaimana gambar diatas dengan memetakan produk dari industri teknologi yang ada dan arah kedepan.
Model ini menggunakan pendekatan STRATEGI Teknologi dan STRATEGI Bisnis dengan membuat kuesioner dan analisa akan posisi kemampuan teknologi (Technology Capability) yang terdiri dari
Acquisitive capability
Operative capability
Adaptive capability
Innovative capability
dengan kemampuan daya saing masuk ke pasar (Entry to Market) yang terdiri dari

Production
Product characteristic
Process characteristic
Production management
Scale of operation
Technological
Type of technology
Major source of technology
Technology transfer
R&D and design engineering
Technological human resources
 
 
Organizational
Top management values
Information flow
Organization structure
Manpower flows
Marketing
Marketing strategy
Rivalry
Promotional strategy
Pricing strategy
 
penjelasan lebih lanjut....via email....